Langsung ke konten utama

TERUS TERANG TIADA GELAP

TERUS TERANG TIADA GELAP.
PERADABAN BERGANTI.
KITA SEDANG DIINCAR, Sayang:
Adhar Malaka


Kau dan aku, sedang dalam incaran usai superioritasnnya "Mediterania dan Atlantik".
Mula-mula "Mereka" (pengincar), sama halnya seperti kita, menggema yang 'Kita' gandrungi; Spirit menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia, kebebasan berekspresi,
pengakuan eksistensial kehidupan manusia,
dan sangat resisntance dengan hak-hak khusus yang bersifat aristokratis.
Dan dengan gegap gempita, kita, merawat itu.

Kini, kabarnya, mereka yang perlu memang kita akui sebagai Renaissances dengan mentalitas percaya diri dan penaman nilai-nilai sainsnya yang modernis berkeMAJUan itu sejak pada 800 tahun yang lalu (abad 13).
Saat ini (abad 21), mereka, sedang dalam evolusi peradaban yang terancam punah. Yang sebelumnya mengakukan diri sebagai "Polisi Dunia" setelah usai bertransmormasi dengan lengkap mengalahkan Poros Dunia, sebelumnya (Mediterania). Yang mana oleh kekaisaran Bizantium sebagai saksi eksistensinya.

Bagaimana tidak, sayang ?
Kini mereka, hajat hidup orang banyak diabaikan.
Isu-isu tentang azas kemanusiaan dan hak azasi hanyalah "Pohon" yang lebat daunnya untuk menaungi kepentingannya sendiri, puihh.
Mereka tanpa peduli bagi penderitaan yang lain, termasuk kita.
Mereka berupaya keras mendistorsi moral bangsa-bangsa secara masive dan kolektif. Hingga yang lemah, tergilas dan terjatuh dalam lembah hitam "Global Monocultural". Itu, seperti yang mereka lakukan terhadap bangsanya sendiri.

Kita, yang mereka sebut sebagai salah satu "Asia Pasifik", pada abad ini, abad 21 yang congkak. Kita menyaksikan salah satu dari kita, merepresentasi hasil liberalisasinya, oleh Deng Xiaoping setelah me-re-formasi dari gagasan sebangsanya, seorang tokoh besar sosialis, Mao Zedong.

Usai Mediterania dan Atlantik, kini Asia Pasifik diramalkan sebagai pengganti peradaban mereka masa depan. Beberapa dari kita sudah termasuk dan kejadian seperti oleh ramalan itu.

Kita, jangan!
Karna akan bernasib sama.
Meski perlahan kita merasakan, sebagian merayakan.
Kita, jangan.
Cukup mereka dengan nasibnya, itu telah memberikan pengertian dan pelajaran besar bagi kita.
Agar terus terang, maka tiada gelap.
Kita mencintai, Tanah dan Air kita sendiri.
Seperti yang disampaikan sepuh kita yang terinternasionalisasi nama serta karyanya (#PramoedyaAnantaToer_AnakSemuaBangsa) dalam roman sejarah ini.
"Siapapun yang mengambilnya, segumpal Tanah dan setetes Air yang memberi kita kehidupan ini tanpa ijin; Dia adalah pencuri; wajib kita lawan."

Sayang, kau mengerti ?
Puncak kemakmuran mereka, telah mengantarkannya pada ambang kehancuran.
Tapi, mereka itu rakus.
Kerakusan mereka; tidak pernah puas merebut kemakmuran yang lebih tinggi. Tanpa dengan tujuan menolong umat manusia sesuai kapasitas dan tanggung jawabnya.
Darah dan air mata, hingga nyawa, pun melayang dari bangsa-bangsa "Timur" oleh keserakahannya.

Lihatlah sayang, oleh mereka!
Telah lahir generasi-generasi yang invalid dan kerdil.
Generasi dengan mentalitas dan cara berfikir; yang hanya mampu berpikir untuk kepentingannya sendiri dan tidak mampu berpikir tentang kemanusiaan secara universal.
Kita, justru tidak mau seperti itu.
Kita, tidak meminjam kaki mereka untuk berdiri.
Kita harus, berdiri diatas kaki kita sendiri.

Sayang, di bangsanya sendiri, mereka itu, si Super Power itu, sedang dalam kehawatiran, kepunahan dan mengincar kita.
Jaga pangan kita!

#malakamoeda
#pengantarsubuh

Semarang, Pkl 04.40 WIB, 25 Januari 2016
Oleh: Adhar Malaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RIMPU MBOJO TAMPIL DI SEMARANG Semarang---Minggu, 20 November 2016 Sekarang giliran RIMPU (Busana adat Mbojo/Bima yang dikenakan putri-putrinya) eksis dan harus terus tampil di Semarang oleh Pelajar atau Mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Kota Semarang. Perihal ini adalah agar tetap mempertahankan Budaya asli Dou Mbojo. Dou artinya Orang, Mbojo adalah nama suku orang Bima yang berarti (Orang Bima). Dalam kesempatan ini teman-teman mahasiswa dari KAB maupun Kota Bima ikut berpartisipasi dlm agenda Kirab Budaya dengan tema "PANCASILA RUMAH KITA". Diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang. RIMPU dalam perspektif KAB/KOTA [Kab.Bima] Rimpu merupakan sebuah budaya dalam dimensi busana pada masyarakat Bima (Dou Mbojo). Budaya "rimpu" telah hidup dan berkembang sejak masyarakat Bima ada. Rimpu merupakan cara berbusana yang mengandung nilai-nilai khas yang sejalan dengan kondisi daerah yang bernuansa Islam (Kesultanan atau Kerajaan Islam). [KOTA BIMA] Rimpu a
Resume "Khittah Perjuangan" HMI MPO Oleh: Kader HMI MPO PENDAHULUAN Khittah Perjuangan HMI merupakan dokumen yang menggambarkan konsepsi ideologi sebagai upaya kader memberi penjelasan tentang cara pandang HMI mengenai semesta eksistensi yang wajib diakui, kebenaran yang wajib diperjuangkan, jalan hidup yang wajib dijunjung tinggi, cita-cita yang perlu diraih, dan nilai-nilai yang mengikat atau menjiwai kehidupannya secara individual dan sosial. Muatan Khittah Perjuangan merupakan penjabaran konsepsi filosopis; azas, tujuan, usaha, dan independensi. BAB I AZAS 1.  Keyakinan Muslim Keyakinan merupakan dasar dari setiap gerak dan aktivitas hidup manusia. Tiap-tiap sistem keyakinan memiliki konsepsi tersendiri dalam mengantarkan pengikutnya pada pemahaman dan kepercayaan terhadap Tuhan.  Pertama , sistem keyakinan empiris atau ilmiah yang obyeknya didasarkan pada sesuatu yang nyata. Kelemahannya, sistem keyakinan ini tidak dapat menjelaskan sisi di luar indrawi.

SPIRIT ISLAM, NASIONALISME DAN MODERNITAS

SPIRIT ISLAM, NASIONALISME DAN MODERNITAS Oleh: Adhar Pada abad ke-20 Masehi, negara-negara yang di bawah kekuasaan imperialisme Barat (Eropa) mengalami gerakan nasionalisme yang tujuannya untuk menghapus pengaruh kekaisaran Eropa dan mendirikan negara sendiri secara otonom atau mendirikan negara merdeka berdaulat. Akhirnya umat Islam pun bangkit, dengan spirit, semangat persatuan dan cita-cita kemerdekaan untuk melepaskan diri dari penjajahan kolonial Eropa yang diilhami oleh semangat nasionalisme Islam. Muncullah gerakan-gerakan pembaharuan yang dipelopori oleh para mujaddid (tokoh-tokoh pembaharu) di berbagai negara Islam. Indonesia sendiri adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan yang menerapkan nilai-nilai kesatuan melalui Islam Modrernitas sebagai strategi menjunjung tinggi jiwa nasionalisme dan ditandai dengan penerapan sistem demokrasi  terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (USA) dan India. Indonesia memiliki keberagaman etnis, kelompok, da