Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Kesombongan Blok Barat "Hasan Hanafi"

Barat selalu menampilkan dirinya sebagai sebuah peradaban superior, sedangkan timur dianggap sebagai inferior. Peradaban barat selalu memposisikan dirinya ordinat, dan Timur tidak lebih sebagai sub-ordinat. Akibatnya, peradaban timur, terutama negara-negara yang pernah mengalami kolonialisasi Barat, cenderung mempunyai beban psikologi berupa post-ideologi syndrome untuk selalu curiga terhadap segala hal yang berbau Barat, teruatama hasil-hasil pemikirannya. Dalam perspektif sejarah, muncul kecurigaan Timur atas peradaban Barat memang cukup beralasan. Kecurigaan pertama, tampilnya bangsa-bangsa di Barat sebagai negara kolonial ( penjajah ) atas negara-negara di Timur, termasuk Indonesia. Kecurigaan kedua,  kolonialisasi tersebut juga memunculkan problem epistemologi dengan munculnya spiritualitas baru yang cenderung berbeda dengan basis peradaban di Timur, yaitu, berupa domininasi kesadaran kognitif oleh Barat melalui berbagai penciptaan citra Timur secara negatif. Baiklah pembaca yan

Kisah Anak Muda yang bermimpi Tinggi Meraih Permatanya

 ( Kisah Anak Muda yang bermimpi Tinggi Meraih Permatanya ) Tak Pernah Hilang, Namun tak Pernah Datang Kasih tak sampai...entah itu kalimat romantis,ataukah kalimat sedih buah cinta yang tak bertemu seutuhnya..entah itu karena kisah dan gelora yang tak pernah tersampaikan,ataukah gagal  bersatu.  Pahitnyakasih tak sampai,tak harus dibuang begitu saja,ataupun memaksakan sekuat tenaga untuk melupakan, ada hikmah yang dapat kita petik dari kisah tersebut,adalah bagaimana kita harus berani jujur pada diri,dan keberanian untuk menyuarakan kata hati dengan segenap tutur bahasa yang sebaik mungkin,supaya tersuarakan keinginan hati apapun nanti hasilnya,setidaknya kita telah berani mengutarakan..,atau kah pengorbanan untuk terus mempertahankan bahtera yang sudah terbangun,supaya tak kandas di tengah petualangan mengarungi samudera bahagia.  Saya adalah saksi hidup dan tempatnya mencurahkan selurh isi di hatinya. Hingga apapun mimpinya tersimpan dalam memoriku. Tidak banyak p