SPIRIT ISLAM, NASIONALISME DAN MODERNITAS

SAFARI DAN NGOPI
FORUM PERANTARA Jawa Tengah

---------------------------
AGENDA; Semarang, 30/09/2016
Safari Nusantara dan NGOLAH PIKIR (NGOPI)
Organisasi Daerah yang di kunjungi : IPMA SULTRA-SEMARANG
ISU yang di angkat : PROBLEMATIKA KEPEMUDAAN di SULAWESI TENGGARA
------------------------------------
PEMUDA
Secara garis besar pemuda mempunyai esensi sebagai berikut :
• Agent of change
Pemuda bertugas untuk mengadakan perubahan – perubahan dalam masyarakat ke arah perubahan yang lebih baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan
• Agent of development
Pemuda bertugas atau melancarkan atau melaksankan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik maupun non fisik.
• Agent of modernization
Pemuda bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam pembaharuan. Maksudnya pemuda pemuda dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih tetap dipertahankan.
Pemuda menurut Soekarno adalah pemuda sebagai golongan yang selalu bersikap kritis terhadap berbagai situasi yang terjadi di masyarakat, golongan yang penuh semangat dan gairah. Golongan yang memiliki idealisme tinggi demi tercapainya kesejahteraan bangsa, serta golongan yang dinamis dan kaya akan kreativitas. Selain itu pemuda juga merupakan golongan yang nantinya akan meneruskan kemana negara Indonesia ini akan berjalan.
Sejarah sesungguhnya telah mengungkapkan satu fakta bahwa bangsa Indonesia bukan saja bangsa yang besar karena kekayaan alamnya maupun kestrategisan lokasi geografisnya, melainkan juga karena adanya peranan signifikan dari pemuda-pemuda bangsa. Mungkin tanpa adanya campur tangan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa, saat ini kita tidak dapat merasakan nikmatnya kemerdekaan, indahnya hidup tanpa adanya penjajahan dan kediktatoran serta ketidakadilan penguasa negeri ini.
Pemuda adalah jiwa seorang insan manusia yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan revolusi dan senantias merekonstruksi peradaban bangsanya menuju arah yang lebih baik. Kaum muda merupakan sosok yang penting dalam setiap perubahan, karena kaum muda bergerak atas nilai-nilai idealisme dan moralitas dalam melihat persoalan yang ada, demi tercapainya kesejahteraan bangsa. Mereka adalah sosok yang merindukan perubahan dan sesuatu yang baru dalam hidup ini.
Kemudian bila kita meneropong sejarah gerakan pemuda saat itu, betapa semangatnya Dr. Sutomo ketika mendirikan organisasi pergerakan yang pertama, Budi Utomo, dalam usianya yang belum genap 20 tahun, bagaimana perjuangan luhur pemuda dalam memperkenalkan konsep persatuan bangsa pada pelaksanaan sumpah pemuda, dan bagaimana dahsyatnya Wikana dan Yusuf Kunto dalam Peristiwa Rengasdengklok, sulit bagi kita untuk menemukan semangat semacam itu lagi dalam jiwa pemuda Indonesia di era globalisasi semacam ini. Sebenarnya saat ini masih ada pemuda-pemuda yang masih peduli akan nasib bangsa kita.

Forum PERANTARA misalnya. Forum ini dimana terintegrasinya berbagai Organasasi Daerah (ORDA) / atau organisasi kepemudaan yang tersebar di wilayah studi seperti, Semarang, Solo dan Salatiga. Mengingat bangsa ini dengan keberagaman sosial---Kulturalnya, Forum ini memiliki tradisi, Ngolah Pikir dengan singkatan NGOPI. Kegiatan ini telah ditetapkan sebagai roh organisasi, perihal ini adalah poksi yang di amanahkan kepada Bidang Ketahanan Bangsa Forum PERANTARA (Saat ini Adhar mahasiswa asal NTB sebagai Kepala Bidang Ketahanan Bangsa) di organisasi ini . Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi berbagai macam problematika yang menimpa bangsa ini, Bangsa Indonesia. Metode yang coba dilakukan adalah mengindentifikasi secara lokalitas melalui ORDA-ORDA yang ada di Semarang. Perihal ini dijadikan sampel dan representasi isu atau problem daerah masing-masing. Mekanisme dan instrumennya, Forum PERANTARA melakukan Safari Nusantara dengan intesitas yang massive dan terjarkom. Safari ini juga ditetapkan sebagai roda organisasi, perihal ini adalah program juga salah satu terpenting bagi organisasi ini, agenda ini poksinya Bidang Pengembangan Organisasi (PO) Forum PERANTARA.
Mengunjungi ORDA--ORDA tujuannya adalah selain untuk memperkuat solidaritas pemuda Indonesia yang terorganisir di wilayah Jawa Tengah khususnya di tiga Kota seperti yang disebut di muka. Juga menggali isu-isu yang mana menjadi tranding topik di Daerah sasaran safari atau daerah yang dikunjungi.

Ngolah Pikir ini harus dilakukan secara berjamaah agar lahir gagasan-gagasan progresif dari otak-otak pemuda yang sadar. Sehingga dalam tradisi "NGOPI" ini Forum PERANTARA meyakini tradisi seperti ini adalah salah satu ikhtiar untuk menjawab problematika yang dihadapi bangsa hari ini. NGOPI ini kemudian diakui sebagai roh organisasi (Forum PERANTARA).

Pada tanggal 30/09/2016 (Tadi Malam)Forum PERANTARA mengunjungi Keluarga Besar (ORDA) Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi Tenggara (IPMA SULTRA)-Semarang yang bertempat di Jl.Kaligawe kota Semarang. Munculnya tulisan ini berangkat dari kesepakataan Ketua Umum IPMA SULTRA, Toto Haryanto yang biasa dan anggotanya. Bliau melalui DIAS Presiden Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang juga anggota dari organisasi daerah mereka menyampaikan promblematika kepemudaan yang mewarnai dinamika proses pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara. Di daerahnya menurut bliau, "pontensi konflik SARA disana sangat riskan terjadi hingga sampai pada konflik horizontal. Faktornya adalah yang paling signifikan, kurangnya pemahaman pemuda mengenai sejarah, kebudayaan, kesatuan yang harusnya terawat dan di agung-agungkan". Lanjut bliau, "pemberdayaan Budaya dan Pariwisata perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah Sulawesi Tenggara.
Mereka juga menyampaikan Sumber Daya Alam yang terdapat didaerahnya seperti Tambang ASPAL di Buton, KARST dll".

Yang menjadi permasalahan adalah bagaimana caranya mengajak pemuda-pemuda lainnya untuk ikut aktif berkontribusi dalam membangun negeri ini. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi pemuda-pemuda Indonesia saat ini memanglah sangat kompleks, mulai dari masalah apatis, hedonis, krisis mental, krisis eksistensi, hingga masalah dekadensi moral.
"Jikalau tersebut adalah penghambat kemajuan bangsa, kita nyatakan sebagai musuh bersama. Kemudian kita gagas tujuan bersama", tutur demisioner ketua umum Pertama FORUM PERANTARA JATENG.


"Berikan aku seribu orang tua akan ku cabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda akan ku guncang dunia.” Demikian Bung Karno berkata dan percaya pada kekuatan pemuda.