Langsung ke konten utama

SEGERA LAKUKAN NORMALISASI DAM RABA SEMEN DI KEC.SAPE

Pernyataan Sikap Ikatan Forum Keluarga Sape se-Jawa
IFK SAJAWA: Mendesak wakil DPD RI Prof.Farouk Muhammad agar segera berkoordinasi dengan DPRD Kab.Bima. Dan mendesak Pemerintah Kabupaten Bima (Bupati kab.Bima, Dinas PU dsb) untuk segera menormalisasi DAM raba Semen di Kecamatan Sape.

Adalah hak politik warga negara yang dijamin UUD 1945 pasal 28 dan UU nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Selain itu, demonstrasi adalah cara rakyat menyatakan sikap, yang dalam teori politik disebut protes atau bentuk partisipasi politik unconventional sebagaimana dikemukakan Dalton & Almond dalam Comparative Politics Today: A World View (2009).

Kami Mahasiswa dan pelajar Sape yang tergabung dalam Ikatan Forum Keluarga Sape se Jawa atau disingkat IFK SAJAWA yang kami gagas pada 12/12/2016 lalu. Mendesak kepada Senator Wakil DPD RI dapil NTB yang juga putra kelahiran asal Sape yakni Prof.Farouk Muhammad yang sudah dipilih secara politik dan demokratis oleh Rakyat NTB termasuk masyarakat kec.Sape. Agar segera melalui hak konstitusinya melakukan koordinasi dengan DPRD kab.Bima dapil III, sebagai langkah representatif kewajibannya menyampaikan Aspirasi masyarakat kecamatan Sape. Kemudian mendesak Pemerintah Kabupaten yakni Bupati Bima Hj.Dinda damaryanti serta jajarannya.

Masyarakat Sape menyayangkan terlambatnya sikap konkrit Bupati Bima serta jajarannya
menyikapi kerusakan DAM Raba Semen di Sape kab.Bima.
Masyarakat Sape yang notabene mayoritasnya adalah Petani. Tentu mereka merasa
khawatir atas lahan persawahannya yang dialiri melalui DAM atau Bendungan tersebut.
Belum lagi akibat kerusakan itu mengakibatkan lahan-lahan sekolah-sekolah rusak
khususnya diwilayah pinggir sungai, seperti SMAN 2 Sape (terdampak arus). Jika tidak
segera diperbaiki akan berdampak buruk secara Ekonomis dan mengganggu kegiatan
belajar-mengajar siswa-siswi di Sape yang mana mereka adalah aset terpelajar.
Minggu (29/01/2017), Mereka menginisiasi secara swadaya dan bergotong-royong. Melalui
koordinasi Camat Sape, Kamarudin, SSos, beserta jajarannya, masyarakat, Siswa-siswi
terdampak dan melibatkan sejumlah Kades bergotong-royong membenahi sayap kanan
bendungan yang jebol. Seperti yang dirilis Bimakini.com lalu.

Pertanyaannya: kemana Aparatur Daerah dalam hal ini Gubernur NTB, Pemerintah Kabupaten Bima, Dinas Pekerjaan Umum. Jangan menunggu api kalau tidak ingin kebakaran. Riskan kalau sudah kering begini. (Adhar)

Sebagai akibat keterlambatan sikap pemerintah dalam hal ini Bupati Kab.Bima, telah
meresakan seluruh komponen masyarakat termasuk kami. Maka dengan itu, IFK SAJAWA menuntut:

1. Mendesak seluruh Mahasiswa Sape dimanapun berada untuk terlibat menyampaikan
Aspirasi Rakyat terdampak, yakni Masyarakat Kec.Sape
2. Mendesak Wakil DPD RI dapil NTB agar segera berkoordinasi dengan DPRD
Kab.Bima
3. Mendesak DPRD dapil III kab.Bima agar segera turun ke Lokasi atau daerah
terdampak dan merangkai Aspirasi Masyarakat kec.Sape
4. Mendesak Bupati Bima yakni Hj.Dinda Damaryanti serta jajaran terkait agar Segera menormalisasi DAM Raba Semen di Kec.Sape

Semarang, 15/02/2017
Ttd

Korwil Semarang: Armansyah
Korwil Kota Malang : Hidayat
Korwil Yogyakarta : Eko Irawansya

Mengetahui:

KOORDINATOR UMUM

ADHAR
Id line: Danambari





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume "Khittah Perjuangan" HMI MPO Oleh: Kader HMI MPO PENDAHULUAN Khittah Perjuangan HMI merupakan dokumen yang menggambarkan konsepsi ideologi sebagai upaya kader memberi penjelasan tentang cara pandang HMI mengenai semesta eksistensi yang wajib diakui, kebenaran yang wajib diperjuangkan, jalan hidup yang wajib dijunjung tinggi, cita-cita yang perlu diraih, dan nilai-nilai yang mengikat atau menjiwai kehidupannya secara individual dan sosial. Muatan Khittah Perjuangan merupakan penjabaran konsepsi filosopis; azas, tujuan, usaha, dan independensi. BAB I AZAS 1.  Keyakinan Muslim Keyakinan merupakan dasar dari setiap gerak dan aktivitas hidup manusia. Tiap-tiap sistem keyakinan memiliki konsepsi tersendiri dalam mengantarkan pengikutnya pada pemahaman dan kepercayaan terhadap Tuhan.  Pertama , sistem keyakinan empiris atau ilmiah yang obyeknya didasarkan pada sesuatu yang nyata. Kelemahannya, sistem keyakinan ini tidak dapat menjelaskan sisi di luar indrawi.

SPIRIT ISLAM, NASIONALISME DAN MODERNITAS

SPIRIT ISLAM, NASIONALISME DAN MODERNITAS Oleh: Adhar Pada abad ke-20 Masehi, negara-negara yang di bawah kekuasaan imperialisme Barat (Eropa) mengalami gerakan nasionalisme yang tujuannya untuk menghapus pengaruh kekaisaran Eropa dan mendirikan negara sendiri secara otonom atau mendirikan negara merdeka berdaulat. Akhirnya umat Islam pun bangkit, dengan spirit, semangat persatuan dan cita-cita kemerdekaan untuk melepaskan diri dari penjajahan kolonial Eropa yang diilhami oleh semangat nasionalisme Islam. Muncullah gerakan-gerakan pembaharuan yang dipelopori oleh para mujaddid (tokoh-tokoh pembaharu) di berbagai negara Islam. Indonesia sendiri adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan yang menerapkan nilai-nilai kesatuan melalui Islam Modrernitas sebagai strategi menjunjung tinggi jiwa nasionalisme dan ditandai dengan penerapan sistem demokrasi  terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (USA) dan India. Indonesia memiliki keberagaman etnis, kelompok, da
DERAJAT CELCIUS YANG BOHONG Sebelumnya pernah visit kesini, 29 Januari 2016 bersama Bunga Desa Baru. Ia saya juluki dlm salah satu cerita Jawa yaitu Bunga Madangkara, Pitaloka yang menggandrungi raja muda negeri itu, Bramakumbara. Daerah Songgoriti dengan ketinggian lebih kurang 1100 MDPL dengan suhu 15-17 °C itu, ya menggigil. Itulah kawasan wisata bukit PARALAYANG. Sebetulnya yang KU kenakan membungkus sebagian badan (Flanel dgn Celana Jeans sepaha) dianggap tidak sefty Prosedur, sebab mengancam peralihan suhu tubuh, bisa saja dalam waktu tertentu menimbulkan 'Hipotermia', kehilangan suhu panas dlm tubuh. Tapi tak apa kupikir, aku terbiasa diatas gunung yang melebihi suhu (suhu:semakin rendah angkanya semakin dingin), lebih dingin dan menggigil dari kawasan ini, bersama Ganendra Bhadrika. Dengan kawan-kawan paguyuban malam itu, aku hanya fokus dengan ingatan, perihal peristiwa yang dulu terjadi. Dimana kala itu berdua tengah-tengah keramaian, berikrar sebagai wujud k