Oleh: Gevan Uyee---INGATAN MASSA JILID II PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA
Baca juga jilid I Ingatan massa dan peristiwa 1965
http://kosnapi.blogspot.co.id/2017/02/gevan-uyee-ingatan-massa-dan-peristiwa.html?m=1
Ratusan dari Mereka rela Antrian panjang,panas,cape,laper dan berdiri berjam-jam Dari pagi jam 07.00 sampai Siang Hanya ingin mengikutin seminar LPDP diberbagai Daerah.. Bagi Saya Bukan Hal yang Baru Melihat Para Kegilaan Kaum intelektual (Mahasiswa) saat ini, sering hal kegilaan yg mereka lakukan yang tdk bisa menempatkan antara Realitas dan non-realitas, bahkan mereka sering kali lupa diri dan menghilangkan perang utama serta fungsi kaum intelektual (mahasiswa) ditengah-tengah massa Rakyat... ditengah-tengah massa mengambang ini saya berdiri seakan ingin berteriak (orasi) menyampaikan bahwa kalian akan lebih berguna dan bermanfaat jika otak,pikiran,waktu dan tenaga kalian integrasikan diri kedalam perjuangan Rakyat hari ini mereka sangat membutuhkan tenaga kalian dan mendorong massa itu dalam perjuangan Sosialisme, hanya segelintir orang dari 100an lebih peserta Seminar saya kenal berorganisasi,kritis dan mengintegrasikan diri ke perjuangan rakyat. Akan sangat bermanfaat otak dan tenaga kalian jika integrasikan di perjuangan rakyat Tertindas hari Kasus HAM DIPAPUA DAN HMNS,UPAH BURU,PENGANGURAN,PERAMPASAN TANAH DI PARANGKUSUMO-KULONGPROGO-KENDENG-JAKARTA-BANDUNG dll, karena Agenda seminar bukan garis perjuangan yg utama....
Tahun 1920an-1960an dan 1998 telah membuktikan perang dan fungsi kaum intelektual (mahasiswa) di Negara yg menganut sistem Kapitalisme/Negara terjajah adalah menempatkan realitas sebagai objek (Teori maupun Prakteknya):
1. turun ke massa rakyat memberikan pendidikan alternatif (diskusi,seminar,rapat dll) agar pehaman massa rakyat revolusioner.
2.meradikalisasi massa.
3.memobilisasi massa.
4.dan persatuan massa Rakyat tertindas.
5.mendorong dan membangun organisasi massa Rakyat tertindas.
Sangat mengecewakan melihat Realitas pada umumnya dikalangan kaum intelektual hari ini (mahasiswa) karena aktivitasnya hanya kampus,kos,tugas,seminar dikampus2,riset,nongkron,main dll aktivitas seperti ini telah menghilangkan sejatinya perang dan fungsi kaum intelektual (mahasiswa) sebagai Agen of pelopor dgan turun integrasikan dirinya kedalam perjuangan Rakyat serta mendorong kemajuan Gerakan Rakyat (Buruh dan Tani).
Sehingga tdk mengherankan melihat situasi mahasiswa indonesia hari ini dgan Aktivitas yg tdk Revolusioner berpikir kritis,berorganisasi,membaca dan berani turun demo melawan kebohongan negara dan sistem yg menindas Rakyat. Karena kalo aktivitas intelektual hanya seminar,kampus,kos,jalan2,pacaran dan riset semata hanya menghambat Reivolusi..
#TeoriDanPraktekHarusMengacuPadaRealitas.
Baca juga jilid I Ingatan massa dan peristiwa 1965
http://kosnapi.blogspot.co.id/2017/02/gevan-uyee-ingatan-massa-dan-peristiwa.html?m=1
Ratusan dari Mereka rela Antrian panjang,panas,cape,laper dan berdiri berjam-jam Dari pagi jam 07.00 sampai Siang Hanya ingin mengikutin seminar LPDP diberbagai Daerah.. Bagi Saya Bukan Hal yang Baru Melihat Para Kegilaan Kaum intelektual (Mahasiswa) saat ini, sering hal kegilaan yg mereka lakukan yang tdk bisa menempatkan antara Realitas dan non-realitas, bahkan mereka sering kali lupa diri dan menghilangkan perang utama serta fungsi kaum intelektual (mahasiswa) ditengah-tengah massa Rakyat... ditengah-tengah massa mengambang ini saya berdiri seakan ingin berteriak (orasi) menyampaikan bahwa kalian akan lebih berguna dan bermanfaat jika otak,pikiran,waktu dan tenaga kalian integrasikan diri kedalam perjuangan Rakyat hari ini mereka sangat membutuhkan tenaga kalian dan mendorong massa itu dalam perjuangan Sosialisme, hanya segelintir orang dari 100an lebih peserta Seminar saya kenal berorganisasi,kritis dan mengintegrasikan diri ke perjuangan rakyat. Akan sangat bermanfaat otak dan tenaga kalian jika integrasikan di perjuangan rakyat Tertindas hari Kasus HAM DIPAPUA DAN HMNS,UPAH BURU,PENGANGURAN,PERAMPASAN TANAH DI PARANGKUSUMO-KULONGPROGO-KENDENG-JAKARTA-BANDUNG dll, karena Agenda seminar bukan garis perjuangan yg utama....
Tahun 1920an-1960an dan 1998 telah membuktikan perang dan fungsi kaum intelektual (mahasiswa) di Negara yg menganut sistem Kapitalisme/Negara terjajah adalah menempatkan realitas sebagai objek (Teori maupun Prakteknya):
1. turun ke massa rakyat memberikan pendidikan alternatif (diskusi,seminar,rapat dll) agar pehaman massa rakyat revolusioner.
2.meradikalisasi massa.
3.memobilisasi massa.
4.dan persatuan massa Rakyat tertindas.
5.mendorong dan membangun organisasi massa Rakyat tertindas.
Sangat mengecewakan melihat Realitas pada umumnya dikalangan kaum intelektual hari ini (mahasiswa) karena aktivitasnya hanya kampus,kos,tugas,seminar dikampus2,riset,nongkron,main dll aktivitas seperti ini telah menghilangkan sejatinya perang dan fungsi kaum intelektual (mahasiswa) sebagai Agen of pelopor dgan turun integrasikan dirinya kedalam perjuangan Rakyat serta mendorong kemajuan Gerakan Rakyat (Buruh dan Tani).
Sehingga tdk mengherankan melihat situasi mahasiswa indonesia hari ini dgan Aktivitas yg tdk Revolusioner berpikir kritis,berorganisasi,membaca dan berani turun demo melawan kebohongan negara dan sistem yg menindas Rakyat. Karena kalo aktivitas intelektual hanya seminar,kampus,kos,jalan2,pacaran dan riset semata hanya menghambat Reivolusi..
#TeoriDanPraktekHarusMengacuPadaRealitas.
Komentar
Posting Komentar